- Home »
- Semester 5 »
- Penggunaan tata cahaya...
Unknown
On Selasa, 16 Oktober 2012
Tata Cahaya/Lampu
Tata cahaya/lampu adalah unsur tata
artistik yang cukup penting dalam pertunjukan teater. Sejak ditemukannya lampu
sebagai penerangan, manusia menciptakan modifikasi dan menemukan hal-hal baru
yang dapat digunakan untuk menerangi panggung pementasan. Seorang penata cahaya/
lampu perlu mempelajari pengetahuan dasar dan penguasaan peralatan tata
cahaya/lampu yang selanjutnya dapat diterap-kan dan dikembangkan untuk
kepentingan artistik pemang-gungan.
a. Fungsi Tata Cahaya/Lampu
Tata cahaya/lampu yang hadir di atas
panggung dan menyinari semua objek sesungguhnya menghadirkan kemung-kinan bagi
sutradara, aktor dan penonton untuk saling melihat dan berkomunikasi. Semua
objek yang disinari memberikan gambaran yang jelas kepada penonton tentang
segala sesu-atu yang akan dikomunikasikan. Dengan cahaya, sutradara dapat
menghadirkan ilusi imajinatif. Banyak hal yang bisa difungsikan bekaitan dengan
peran tata cahaya/lampu tetapi fungsi dasar tata cahaya/lampu ini ada empat,
yaitu pene-rangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir .
Penerangan. Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan
pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung. Istilah penerangan
dalam tata cahaya/panggung bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga
bisa dilihat tetapi juga memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas
tertentu. Tidak semua area di atas panggung memiliki tingkat terang yang sama
tetapi diatur de-gan tujuan dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang
hendak disampaikan melalui laku aktor di atas pentas.
Dimensi. Dengan tata cahaya/lampu kedalaman sebuah obj-ek dapat dicitrakan. Dimensi
dapat diciptakan dengan memba-gi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari
sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek dite-rangi dengan
intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton
menjadi datar. Dengan penga-turan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap
dan terang maka dimensi objek akan muncul.
Pemilihan. Tata cahaya/lampu dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang
hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih adegan
mengguna-kan kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan cahaya. Dalam
teater, penonton secara normal dapat melihat seluruh area panggung, untuk
memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu. Pengaturan tata
cahaya/lampu ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga
bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata pang-gung yang dihadirkan.
Atmosfir. Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya/lampu adalah kemampuannya
menghadirkan suasana yang mempe-ngaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir”
digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam
pe-ristiwa lakon. Tata cahaya/lampu mampu menghadirkan sua-sana yang
dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya tek-nologi pencahayaan panggung,
efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada
waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbe-da dengan
siang hari.
Keempat fungsi pokok tata cahaya di atas
tidak berdiri sendiri. Artinya, masing-masing fungsi memiliki interaksi
(sa-ling mempengaruhi). Fungsi penerangan dilakukan dengan memilih area
tertentu untuk memberikan gambaran dimensi-onal objek, suasana, dan emosi peristiwa.
Selain keempat fungsi pokok di atas, tata
cahaya me-miliki fungsi pendukung yang dikembangkan secara berlainan oleh
masing-masing ahli tata cahaya. Beberapa fungsi pendu-kung yang dapat ditemukan
dalam tata cahaya adalah sebagai berikut.
Gerak. Tata cahaya tidaklah statis. Sepanjang pementasan, cahaya selalu bergerak
dan berpindah dari area satu ke area lain, dari objek satu ke objek lain. Gerak
perpindahan cahaya ini mengalir sehingga kadang-kadang perubahannya disadari
oleh penonton dan kadang tidak. Jika perpindahan cahaya bergerak dari aktor
satu ke aktor lain dalam area yang berbe-da, penonton dapat melihatnya dengan
jelas. Tetapi perganti-an cahaya dalam satu area ketika adegan tengah
berlangsung terkadang tidak secara langsung disadari. Tanpa sadar penon-ton
dibawa ke dalam suasana yang berbeda melalui perubah-an cahaya.
Gaya. Cahaya dapat menunjukkan gaya pementasan
yang sedang dilakonkan. Gaya realis atau naturalis yang mensya-ratkan detil
kenyataan mengharuskan tata cahaya mengikuti cahaya alami seperti matahari,
bulan atau lampu meja. Dalam gaya Surealis tata cahaya diproyeksikan untuk
menyajikan imajinasi atau fantasi di luar kenyataan seharihari. Dalam
pe-mentasan komedi atau dagelan tata cahaya membutuhkan tingkat penerangan yang
tinggi sehingga setiap gerak lucu yang dilakukan oleh aktor dapat tertangkap
jelas oleh penonton.
Komposisi. Cahaya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lukisan panggung melalui
tatanan warna yang dihasilkannya.
Penekanan. Tata cahaya dapat memberikan penekanan ter-tentu pada adegan atau objek
yang dinginkan. Penggunaan warna serta intensitas dapat menarik perhatian
penonton se-hingga membantu pesan yang hendak disampaikan. Sebuah bagian
bangunan yang tinggi yang senantiasa disinari cahaya sepanjang pertunjukan akan
menarik perhatian penonton dan menimbulkan pertanyaan sehingga membuat penonton
me-nyelidiki maksud dari hal tersebut.
Pemberian tanda. Cahaya berfungsi untuk memberi tanda selama pertunjukan berlangsung.
Misalnya, fade out untuk mengakhiri sebuah adegan, fade in untuk memulai adegan
dan black out sebagai akhir dari cerita. Dalam pementasan te-ater tradisional,
black out biasanya digunakan sebagai tanda ganti adegan diiringi dengan
pergantian set.
b. Peralatan Tata Cahaya/Lampu
Kerja tata cahaya/lampu adalah kerja
pengaturan sinar di atas pentas. Kecakapan dalam mendisitribusi cahaya ke atas
pentas sangat dibutuhkan. Dengan peralatan tata cahaya, kontrol atau kendali
atas distribusi cahaya itu dapat dikerjakan. Penata cahaya perlu mengendalikan
intensitas, warna, arah, bentuk, ukuran, dan kualitas cahaya serta gerak arus
cahaya. Semua kendali itu bisa dimungkinkan karena adanya peralatan tata
cahaya/lampu yang memang dirancang untuk tujuan ter-sebut. Penguasaan peralatan
tata cahaya/lampu wajib dipela-jari oleh penata cahaya.
Dirga jabbar. Diberdayakan oleh Blogger.